-->

Tertidur di Bawah Pohon Cabe

Tubuhkan terasa panas sekali. Keringat terasa bercucuran dari seluruh tubuh. Tiba-tiba bumi seperti bergoyang. Bruk!!! Seperti ada gundukan gunung yang menimap badanku.

Aku terperanjat, bangkit dalam keadaan hilang setengah kesadaran.

Perlahan aku mengucek-ngucek mataku, perlahan pula kesadaranku kembali 100%. “Hah…rupanya aku mimpi”. Kataku dalam hati.

Pagi itu rasa ngantuk mendera mataku. Rasa lelah dan letih tidak bisa lagi dilawan oleh tubuhku. Semalam aku habis nonton video CD yang diputar di tempat saudaraku yang hajatan sampai pagi menjelang.

Sebenarnya mataku masih ingin sekali terpejam. Tubuhkan masih ingin terbaring di ranjang yang beralaskan tikar lusuh dan bau apek. Tapi apa boleh buat, pagi itu aku harus pergi mencari rumput untuk makanan kambingku.

Aku berangkat ke kebun untuk mencari rumput. Pagi itu cuaca agak mendung. Matahari masih malu untuk memperlihatkan wajahnya. Suasana seperti ini semakin menambah rasa kantung yang kian mendera.

Karena rasa ngantuk yang tidak tertahan lagi. Tubuhku juga sangat terasa lemas. Aku duduk bersandar pada tanah yang membentuk vertikal. Di atasku tepat ada pohon cabe menaungi.

Tidak harus menunggu menit, dalam waktu beberap detik saja mataku terpejam dan terlelap dalam tidur berselimut angin pegunungan.

Aku terbangun ketika matahari sudah meninggi, dan ada bongkahan tanah yang runtuh menimpa kepalaku.