-->

Pendidikan Berkarakter, Sistem Pendidikan di Indonesia

Pendidikan Berkarakter, Sistem Pendidikan di Indonesia ~ Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang berusaha terus menemukan jati dirinya. Terlebih setelah masa reformasi, Indonesia benar-benar seperti anak ayam kehilangan induknya, Indonesia seperti benar-benar kehilangan jati dirinya, indonesia kehilangan karakter ke-Indonesia-annya.

Pemerintah sebagai pengelola negara terus berusaha mengembalikan Indonesia kepada jati diri bangsa yang mulai hilang. Salah satunya diusahakan melalui dunia pendidikan. Mengapa duni pendidikan? Ya, sedari dulu dunia pendidikan terbukti ampuh untuk membentuk sebuah pribadi bangsa, meskipun terkadang disalah gunakan untuk kepentingan segelintir elit politik.

Sistem pendidikan di Indonesia, terus menggelorkan semangat untuk kembali kepada jati diri bangsa, salah satunya yaitu melalui Pendidikan Berkarakter. Dimana dimaksudkan melalui pendidikan inilah akan dibentuk sebuah generasi bangsa yang memiliki karakter kebangsaan. Sebuah karakter yang nantinya akan menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Tentu saja, yang diharapkan adalah karakter berbudi luhur berasaskan Pancasila.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka sistem pendidikan di Indonesia menerapkan Pendidikan Berkarakter dengan 18 nilai di dalamnya. 18 nilai dalam pendidikan berkarakter tersebut adalah sebagai berikut :
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Itu adalah 18 nilai dalam pendidikan berkarakter. Akan tetapi sangat disayangkan, dalam praktiknya di sekolah-sekolah, sistem pembelajaran yang berlaku hampit tidak bisa mengejawantahkan nilai-nilai tersebut.

Contoh konkrit adalah nilai "Jujur". Dunia pendidikan kita pernah dihebohkan dengan adanya siswa kelas 6 yang melakukan ujian dengan cara mencontek masal. Yaitu, menjadi salah satu siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata untuk dijadikan bahan contekan oleh teman-temannya. Hal tersebut dilakukan agar semua siswa bisa lulus ujian nasional. Tentu ini bukan mengajarkan anak tentang kejujuran, melainkan sebaliknya. Balum lagi dengan adanya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa. Maka untuk mencapai KKM tersebu terkadang ada sebagian guru yang rela melakukan rekayasa nilai, agar anak-anaknya bisa mecapai nilai KKM.

Hmmmm...... sepertinya pendidikan berkarakter, sistem pendidikan di Indonesia masih memerlukan pembenahan. Semoga Indonesia terus berproses untuk menjadi lebih baik. Di tahun 2045 nanti, Indonesia benar-benar bisa mencapai masa keemasan. Amin.