-->

Petani Semarang Expor Padi Organik Ke Hongkong dan Amerika Serikat

Petani Semarang Expor Padi Organik Ke Hongkong dan Amerika Serikat ~ Ditengah-tengah dominasi pupuk kimia, kini banyak kelompok tani di Indonesia berupaya kembali ke alam dengan menggalakan pertanian organik. Yaitu sistem pertanian dengan menggunakan bahan alami atau bahan-bahan organik sebagai pupuk tanaman. Keuletan dan kesabaran para petani organik ini mulai membuahkan hasil manis, selain bisa menghasilkan bahan pangan yang sehat juga bisa meningkatkan taraf hidup para petani.

Salah satu kelompok tani yang sudah sukses dengan usaha pertanian organiknya adalah Paguyuban Petani Al Barokah Mustofa di semarang. Kelompok tani yang beranggota 392 petani ini terus berupaya mengelola lahan pertanian organik murni seluas 27 hektar.

Berkat kerja keras mereka, lahan pertanian organik ini telah mendapat sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik (LSPO) Indonesian organic farming certification (Inofice) yang berkedudukan di Bogor, dan telah diakui komite akreditasi nasional kementerian pertanian RI.

Tidak hanya itu saja, paguyuban petani yang ada di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang juga dinilai tela memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) tentang pangan organik yang dapat menjadi acuan bagi produsen di dalam maupun luar negeri.

Puncak dari kesuksesannya itu, sudah 2 tahun ini Paguyuban Petani Al Barokah mampu mengekspor padi organik sekitar 2,5 ton ke Hongkong dan Amerika Serikat. Jumlah ekspor ini ternyata baru bisa memenuhi sepuluh persen dari total permintaan pasar baik dalam maupun luar negeri.

Jika dihitung, dalam satu kali panen, rata-rata tingkat produksi pertanian organik paguyuban ini baru mencapai 7,6 ton gabah kering per hektar. Artinya dengan lahan 27 hektar yang dikelola, hasil gabah kering dalam satu kali panen mencapai 205,2 ton.

Untuk lebih meningkatkan produksi padi organik ini, paguyuban Petani Al Barokah Mustofa akan terus berupaya dengan menambah mesin-mesin pengolah lahan pertanian. Selain itu untuk menambah bahan baku pupuk organik, paguyuban ini juga terus menambah peternakan sapi yang saat ini menjadi sumber utama bahan baku pupuk organik.

Semoga ini bisa menginspirasi para petani di seluruh indonesia untuk kembali ke alam dengan menggunakan sistem pertanian organik. Sehingga nantinya, kebutuhan pasar akan bahan pangan organik bisa terpenuhi.