-->

Yuk Cari Tahu Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Yuk Cari Tahu Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah ~ Selama ini kita sering melihat dan mendengar informasi tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar yang naik turun. Tapi, akhir-akhir ini nilai tukar rupiah terhadap terus menurun bahkan sempat sampai ke level 13.000/ dolar. Sebagai seorang awam, tentu saya merasa penasaran sebeanrnya apa yang mempengarhui nilai tukar rupiah atau nilai tukas mata uang secara global.

Bagi saya sendiri sebagai seorang blogger yang "bodoh" mungkin kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar menurun, saya anggap sebagai sebuah keuntungan kalau itu mendekati masa Pay Out Google Adsense. Karena dengan itu, artinya saat mencairkan dolar ke rupiah saya mendapat uang lebih banyak. Hehehehe.............

Eh itu cuma perasaan pribadi saya aja lho. Sekarang mari kita cari tahu faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

7 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing

1. Dana keluar dan masuk
Di sini berlaku hukum ekonomi paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Apabila terjadi permintaan yang makin banyak terhadap rupiah dibanding mata uang asing maka rupiah akan menguat, dan itu berlaku untuk keadaan sebaliknya.

2. Tingkat Inflasi 
Jika Indonesia memiliki tingkat inflasi konsisten rendah lebih kuat nilai tukar rupiah akan menguat. 

3. Perbedaan tingkat suku bunga  
Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku bunga Bank Indonesi bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga Bank Indonesia menaikkan suku bunganya lagi.

4. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan antara 2 negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.


5. Hutang publik (Public debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

6. Ratio harga ekspor dan harga impor

Jika harga ekspor Indonesia meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara Indonesia naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat.

7. Kestabilan politik dan ekonomi

Kondisi politik sebuah negara sangat berpengaruh terhadap nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing. Hal ini karena para investor akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil, merupakan negara yang memiliki resiko tinggi untuk berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.


Nah itulah 7 faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang saya ambil dari berbagai sumber, sebagian besar dari Situs Seputar Forex yang kemudian saya sesuaikan dengan judul yang saya bawakan pada artikel ini.