-->

Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tahun 2016

Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tahun 2016 |  Bertepatan dengan tanggal 1 Januari 2016, gerbang tahun 2016 sudah kita masukki. Bersamaan dengan ini, maka saya ucapkan selamat tahun baru untuk semua pembaca blog inpirasi dan motivasi hidup. Tahun baru adalah harapan baru, banyak perencanaan baru yang ingin dicapai oleh manusia bagi secara individu, keluarga maupun organisasi.

Sebuah keluarga biasanya memiliki cita-cita atau harapan-harapan yang ingin dicapai. Entah itu harapan tahun lalu yang belum tercapai dan ingin tercapai di tahun sekarang atau harapan yang benar-benar baru. Namun terkadang, harapan atau cita-cita tidak sesuai dengan kenyataan. Banyak hal yang menjadi rintangan untuk mencapai harapan tersebut. Untuk itu, di tahun 2016 ini perlu kita untuk kembali menyusun strategi guna mencapai harapan tersebut.

Misal dalam hal finansial atau keuangan keluarga. Untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan sebuah keluarga harus disusun sebuah perencanaan. Mengatur atau memenej keuangan mutlak diperlukan untuk bisa mencapai tujuan-tujuan keuangan sebuah keluarga. Misal dengan menetapkan tujuan-tujuan priorita yang harus dicapai, sehingga bisa lebih fokus dan tidak melenceng ke arah yang sifatnya bukan prioritas.

Lalu apa saja yang harus dilakukan diawal tahun 2016 ini untuk mengatur kembali keuangan keluarga. Beberapa langkah berikut bisa menjadi jawaban bagi kita yang saati ini sedang mengatur strategi keuangan keluarga.

6 Langkah Mengatur Keuangan Keluarga



1. Evaluasi (review) keuangan keluarga tahun lalu

Di awal tahun 2015 tentu kita juga sudah menetapkan aturan-aturan keuangan untuk mencapai sebuah tujuan agar keuangan tahun 2015 bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Nah di awal tahun 2016 ini saatnya melakukan evaluasi atau review terhadap keuangan yang sudah berlalu. Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Kalau belum sesuai, apa yang menjadi penyebabnya dan kalau sudah sesuai itu artinya tinggal melanjutkan dan menambah dengan perencanaan tahun 2016.

2. Financial Check Up.

Financial check up perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan keuangan dalam keluarga kita. Terutama harus diketahui semua pengeluaran dan pemasukan. Dari mana saja sumber penghasilan dan untuk apa saja pengeluarannya. Dengan demikian kita bisa mengontrol secara jelas keuangan dalam keluarga.

3. Menyusun Rencana Anggaran Rumah Tangga

Rencana anggaran yang dibuat tentu saja tidak serumit rencana anggaran yang dibuat oleh para pejabat yang terhormat. Anggara yang kita buat hanya bersifat sederhana yang penting bisa mengakomodasi kebutuhan keluarga. Dalam membuat perencanaan keuangan sangat penting dalam untuk menetapkan hal-hal apa saja yang menjadi prioritas kebutuhan. Hal ini untuk mengontrol keinginan kita berbelanja yang tidak perlu. Perencanaan juga harus mengakomodasi kebutuhan jangkan pendek, jangan menengah, jangan panjang dan kebutuhan eksidental.

4. Eksekusi

Sebuah perencanaan tidak akan ada artinya tanpa adanya action atau tindakan. Maka setelah membuat perencanaan lakukan eksekusi.
 

5. Komitmen

Perlu sebuah komitmen dari semua anggota keluarga dalam menjalankan perencanaan keuangan keluarga. Setiap anggota keluarga harus memahaminya dan disiplin dalam melaksanakannya, sehingga tujuan-tujuan keuangan bisa tercapai.

6. Evaluasi Berkala

Untuk melakukan sebuah evaluasi tidak harus menunggu akhir tahun tapi juga bisa dilakukan secara berkala misal triwulanan atau semesteran. Untuk meminimalisiri penyimpangan dari rencana keuangan yang telah dibuat dan disepakati maka evaluasi setiap 3 bulan sekali atau triwulanan dirasa sangat pas untuk dilakukan. Dengan cara ini kita bisa mengontrol keuangan keluarga dan mencegah terjadinya devisit anggaran secara dini.


Nah itulah Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tahun 2016 yang bisa kita terapkan dalam keluarga kita masing-masing. Ya, memang untuk mencapai sebuah tujuan memerlukan sebuah perencanaan dan komitmen dalam melaksanakannya. Hal ini juga harus didukung oleh semua anggota keluarga, tidak bisa hanya diserahkan pada kepala keluaraga saja atau ibu rumah tangga saja. Semuanya harus bertanggung jawab pada kelangsungan ekonomi keluarga. Semoga di tahun 2016  ini kita semua mendapatkan kebaikan dan keberkahan sehingga lebih baik dibanding tahun 2015 kemarin. Amiin.