-->

Berguru Hakikat Kehidupan Kepada Pohon Pisang

Berguru Hakikat Kehidupan Kepada Pohon Pisang ~ Pergi jauh meninggalkan tanah kelahiran, meninggalkan keluarga dan orang-orang yang dicintai demi meniti ilmu tentang kehidupan. Relah bersusah payah, merasa lapar dan haus, letih dan lelah, hidup mengelana hanya berpayung langit, menjadi bahan cemoohan dan gunjingan setiap orang yang dilewati. Hmmm...mungkin itu adalah gambaran orang yang sedang berkelana untuk mencari hakikat arti hidup. Ya, itu dulu atau mungkin hanya ada di film-film klasik saja. Tapi kalau toh ada, yang itu adalah cara orang untuk mencari apa yang mereka butuhkan.

Sesungguhnya Alloh sudah menciptakan segala sesuatu di alam ini untuk dijadikan bahan pelajaran. Ada banyak makna dari setiap ciptaannya kalau kita mau mamikirkan dan memahaminya. Salah saatunya adalah pohon pisang. Mengapa pohon pisang? Ada apa dengan cinta? Eit salah! Maksuda saya ada apa dengan pohon pisang. Ada yang gak tahu pohon pisang? Kalau ada yang gak tahu nih saya kasih gambarnya. Hehehe.....
belajar hidup dari pohon pisang
Gambar Pohon Pisang
Lalu apa pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari pohon pisang?
Tahukah anda bahwa pohon pisang tidak akan mati sebelum berbuah. Sepanjang pohon pisang tersebut masih berdiri di atas tanah, maka dia akan terus hidup sampai akhirnya berbuah dan kemudian mati. Selain itu, pohon pisan akan beranak pinak sebelum dia berbuah dan mati. Artinya dia sudah mempersipakan geenrasi penerus yang akan mewarisi seluruh sifat-sifatnya sebelum dia mati.

Pelajaran yang bisa kita ambil sebagai manusia adalah, seharusnya kita meniru pohon pisang. Kita harus bisa berbuah (memberikan manfaat) sebelum kita meninggalkan dunia ini. Maka sepanjang hayat masih dikandung badan, teruslah berkarya dan memeberikan manfaat untuk menusia lainnya. Hal ini tentu sejalan dengan hadits nabi yang mengatakan "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya". Selain diri kita, pemikiran kita, harta kita bisa bermanfaat untuk orang lain, untuk masyarakat, untuk bangsa dan agama, tentu kita juga harus mempersiapkan keturunan yang akan melanjutkan kehidupan kita dalam memberikan manfaat untuk orang lain. Tentu anak-anak kita harus kita bekali dengan ilmu agama dan kecerdasan dalam bersosial.

Nah, itu adalah pelajaran yang bisa kita ambil dari sebatang pohon pisang. Maka saya menuliskan berguru hakikat kehidupan kepada pohon pisang. Tidak hanya manusia alim yang bisa kita jadikan guru, pohon pisangpun kalau kita mau berpikir dan memahami seluruh hikmah penciptaan, maka kita akan mendapatkan pembelajaran darinya.