Gelar Haji Yang Bikin Ribet ~ Mungkin hanya di ada di Asia khususnya suku melayu lebih khusus lagi negara Indonesia, kalau yang sudah naik haji mendapat titel tambahan di namanya yaitu HAJI. Cara memanggilnyapun menjadi berubah, harus ditambahi HAJI. Terkadang gelar haji ini bikin ribet setengah mati lho. Gak percaya, lihat contoh-contoh kasus di bawah ini.
Contoh :
Pak Badrun (nama asal nulis, bukan sebenarnya) sudah baru pulang melaksanakan rukun Islam ke lima yaitu haji. Kemudian ada pak Badrun joging pagi-pagi, ada orang yang menyapa. Asaslamu alaikum Pak Badrun. Nah, pak Badrun gak menyahut, dia asik aja melanjutkan lari paginya. Yang bertanya menjadi kesal, lalu disusul dengan berlari dan memegang pak Badrun dan berkata "heh, pak badrun sudah tuli ya, dikasih salam gak menjawab"
"Kamu tidak memberi salam sama siapa?" Tanya pak badrun. "Assalamu alaikum pak badrun". Orang itu mengulangi salamnya. Pak badrun menjawab "Nama saya bukan Badrun, tapi HAJI BADRUN".
Ada lagi orang yang tidak mau menghadiri undangan hanya karena di undangan GELAR HAJINYA tidak dicantumkan.
Tapi ada yang lebih RIBET lagi. Orang PNS naik haji, sebelum haji kan namnaya gak ada gelar hajinya (hurur H di depan namanya". Jadi otomatis di ijazah, di SK penganngkatan semua namnaya gak huruf H-nya. Nah, beliau ingin mengganti semua dokumen negara tersebtu agar sesuai dengan nama sekarang yang sudah menyandang GELAR HAJI.
Nah, kalau ada HAJI yang kayak gitu kira-kira perlu ada tambahan gelar lagi gak ya? Menurut saya harus ada tambahan, yaitu HAJI RIBET, HAJI REWEL, atau HAJI yang lain-lainnya. Hehehe....
Contoh :
Pak Badrun (nama asal nulis, bukan sebenarnya) sudah baru pulang melaksanakan rukun Islam ke lima yaitu haji. Kemudian ada pak Badrun joging pagi-pagi, ada orang yang menyapa. Asaslamu alaikum Pak Badrun. Nah, pak Badrun gak menyahut, dia asik aja melanjutkan lari paginya. Yang bertanya menjadi kesal, lalu disusul dengan berlari dan memegang pak Badrun dan berkata "heh, pak badrun sudah tuli ya, dikasih salam gak menjawab"
"Kamu tidak memberi salam sama siapa?" Tanya pak badrun. "Assalamu alaikum pak badrun". Orang itu mengulangi salamnya. Pak badrun menjawab "Nama saya bukan Badrun, tapi HAJI BADRUN".
Ada lagi orang yang tidak mau menghadiri undangan hanya karena di undangan GELAR HAJINYA tidak dicantumkan.
Tapi ada yang lebih RIBET lagi. Orang PNS naik haji, sebelum haji kan namnaya gak ada gelar hajinya (hurur H di depan namanya". Jadi otomatis di ijazah, di SK penganngkatan semua namnaya gak huruf H-nya. Nah, beliau ingin mengganti semua dokumen negara tersebtu agar sesuai dengan nama sekarang yang sudah menyandang GELAR HAJI.
Nah, kalau ada HAJI yang kayak gitu kira-kira perlu ada tambahan gelar lagi gak ya? Menurut saya harus ada tambahan, yaitu HAJI RIBET, HAJI REWEL, atau HAJI yang lain-lainnya. Hehehe....