-->

Film Horor Terbaru Indonesia Super Seram "Oo Nina Bobo"

Film Horor Terbaru Indonesia Super Seram "Oo Nina Bobo" ~ Yakin Kamu Mau Tidur? Itulah tagline yang termuat dalam sebuah poster resmi film besutan Rapi Film yang berjudul Oo Nina Bobo. Lho kok "Oo Nina Bobo" sih? Bukannya itu adalah lagu pengantar tidur anak.

Ya, betul itu adalah lagu pengantar anak yang sudah tidak asing di telinga kita. Namun tahukah anda bahwa konon katanya lagu tersebut memiliki kekuatan magis tersendiri. Hal ini tidak lepas dari kisah seram yang menyertai lagu-lagu populer tersebut. Katanya sih lagu tersebut tercipta oleh seorang ibu yang selalu mengantarkan anaknya tidur. Menurut cerita anaknya mengidap suatu penyakit sehingga sulit untuk tidur, nama anak tersebut adalah Nina. Nah untuk mengantarkan anaknya tidur si ibu selalu menyanyikan lagu Oo Nina Bobo ini sampai akhirnya si anak tersebut meninggal. Karena depresi, si Ibu setiap malam terus menyanyikan lagu ini dan menurut cerita pula arwah si anak akan hadir setiap kali ibunya manyanyikan lagu ini.

Nah film yang dibintangi oleh Revalina S Teman ini mungkin juga terinspirasi oleh kisah seram seputar lagu Oo Nina Bobo ini. Film horor terbaru ini disutradarai oleh Jose Poernomo dengan pamain pendukung Firman Ferdiansyah, serta didukung juga oleh Daniel Topan.

Pengambilan lokasi dilakukan di Jakarta dan Bandung. Syuting memakan waktu 14 hari dan film akan berdurasi 91 menit.

‘Oo Nina Bobo’ akan tayang di bioskop pada 20 Maret mendatang.

Sinopsis Film Horor Terbaru Indonesia Oo Nina Bobo

Lima tahun yang lalu, terjadi pembantaian misterius. Ditemukan seorang ibu mati tergantung, sang suami mati terjatuh dari tangga dan anak gadis bungsunya Lala yang masih berumur 6 tahun ditemukan sudah tak bernyawa di kamarnya. Hanya Ryan, anak laki-lakinya yang saat itu berumur 7 tahun, selamat.

Sejak saat itu Ryan mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan dirawat di panti. Kondisi emosinya labil dan seringkali mengalami mimpi buruk. Perlahan, Ryan menutup dirinya dan melakukan fiksasi terhadap trauma yang dialaminya, Ryan bersikap seakan-akan dia lupa terhadap semua peristiwa tersebut

Lima tahun kemudian hadirlah Karina, psikiater yang sedang mengambil tesis S2, dan menjadikan Ryan yang sudah berumur 12 tahun sebagai obyek penelitiannya. Sekalipun Ryan dianggap normal dan siap dikeluarkan dari panti, namun Karina ingin melakukan eksperimen terakhir. Dia ingin mengajak Ryan kembali ke rumahnya yang lama. Karina yang sangat percaya pada teori empirisnya bahwa salah satu cara paling efektif untuk mengatasi PTSD adalah mengajak korban ke lokasi dan dia harus belajar menghadapi situasi yang bisa memancing traumanya.

Sekali pun banyak seniornya yang mengkhawatirkan treatment ini, namun Karina bersikeras bahwa dia bisa melakukannya. Jika Ryan tetap bersikap normal, maka berarti Ryan memang sudah berhasil menghadapi traumanya.

Karina tidak percaya sama sekali, malah bersikap skeptis saat diingatkan oleh Bams, sahabatnya, bahwa berdasarkan pegakuan Ryan di awal-awal pemeriksaan, ada kemungkinan kerterlibatan makhluk lain yang berada di rumah tersebut yang menjadi penyebab kematian.

Di dalam rumah tersebut, pada awalnya Ryan memang menunjukkan perilaku yang normal, namun hari ke hari, sikap Ryan berubah. Ia menjadi berjarak, misterius dan aneh. Hubungannya menjadi jauh dengan Karina. Ketika suatu malam, Ryan mengalami mimpi buruk dan mengigau, Karina meniru apa yang dulu sering dilakukan ibu Ryan dengan menyanyikan lagu Nina bobo.

Lagu Nina bobo tersebut ‘menghidupkan’ segala sesuatu yang ada di dalam rumah tersebut. Sesuatu yang membuat keluarganya terbunuh, enam tahun lalu. Dan kali ini, dia mengancam hidup Karina guna menuntaskan apa yang belum sempat diselesaikannya lima tahun lalu. 

Sebelum menonton filmnya di bioskop silakan saksikan trailernya di bawah ini