Tips Membeli Kosmetik yang Legal, Halal dan Aman ~ Saat ini banyak sekali beredar produk kosmetik yang menawarkan cantik secara instan. Memutihkan kulit wajah secara cepat, melangsingkan tubuh secara cepat, menghilangakan jerawat secara cepat, dan sederet penawaran menggiurkan lainnya. Banyak kaum hawa yang membeli produk yang tidak jelas karena iming-iming cara instan tampil cantik dan menarik. Akibatnya tidak sedikit juga kaum hawa yang menjadi korban produk kosmetik abal-abal. Lalu bagaimana agar terhindar dari produk kosmetik abal-abal.
Sebagai kaum hawa yang ingin tampil cantik perlu hati-hati dalam memilih produk kecantikan. Apalagi kalau anda seorang muslimah, kehalalan sebuah produk kosmetik mutlak menjadi syarat utama. Untuk itu, silakan anda baca informasi di bawah ini.
Cek tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa produk. Hal ini guna memastikan umur efektif produk yang mempengaruhi kualitasnya.
Pastikan bahwa produk kecantikan atau kosmetik yang anda beli memiliki informasi tentang nama produsen dan alamat yang jelas. Karena dengan demikian berarti si produsen benar-benar bertanggung jawab dengan produknya dan bisa dihubungi atau didatangi kapan saja.
Dari komposisi bahan tersebutlah kita bisa tahu produk kecantikan yang kita beli terbuat dari apa. Pastikan tidak ada bahan yang diambil dari sumber yang haram atau bahan kimia berbahaya. Bahan-bahan yang yang perlu diperhatikan adalah:
Sebagai kaum hawa yang ingin tampil cantik perlu hati-hati dalam memilih produk kecantikan. Apalagi kalau anda seorang muslimah, kehalalan sebuah produk kosmetik mutlak menjadi syarat utama. Untuk itu, silakan anda baca informasi di bawah ini.
Tips Memilih Kosmetik yang Legal, Halal, dan Aman
1. Beli produk kosmetik dengan label halal
Sebagai seorang muslimah produk yang halal adalah hal yang wajib untuk menjadi pilihan. Untuk itu pastikan bahwa produk kecantikan atau kosmetik yang anda beli memiliki atau mencantumkan nomor sertifikasi halal dari LPPOM MUI (Lembaga Sertifikasi Halal di Indonesia).2. Beli produk kosmeti yang memiliki kode legal
Setiap produk memiliki kode legal tersendiri yang sudah diatur oleh lembaga-lembaga terpercaya. BPOM adalah salah satu lembaga yang memberikan kode legal untuk setiap produk yang akan dipasarkan. Untuk itu sangat penting untuk memilih produk yang memiliki kode legal dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Depkes RI. Tanpa kode legal berarti tidak adanya pihak yang mau menjamin keamanan produk tersebut. Kode yang perlu dipahami adalah:- CD untuk kosmetik produksi lokal
- CL untuk kosmetik impor
- TR untuk produk yang tergolong jamu tradisional
- TL untuk produk yang tergolong jamu impor
- 3. Memiliki Petunjuk Pemakaian
4. Beli produk kosmetik yang mencantumkan tanggal kadaluarsa
Cek tanggal produksi atau tanggal kadaluarsa produk. Hal ini guna memastikan umur efektif produk yang mempengaruhi kualitasnya.
5. Beli produk kecantikan dengan nama dan alamat produsen yang jelas
Pastikan bahwa produk kecantikan atau kosmetik yang anda beli memiliki informasi tentang nama produsen dan alamat yang jelas. Karena dengan demikian berarti si produsen benar-benar bertanggung jawab dengan produknya dan bisa dihubungi atau didatangi kapan saja.
6. Beli produk kecantikan yang mencantumkan komposisi bahan
Dari komposisi bahan tersebutlah kita bisa tahu produk kecantikan yang kita beli terbuat dari apa. Pastikan tidak ada bahan yang diambil dari sumber yang haram atau bahan kimia berbahaya. Bahan-bahan yang yang perlu diperhatikan adalah:
- Merkuri/ Hg. Bahan ini termasuk logam berat yang berbahaya bagi tubuh. Pada kulit bisa menyebabkan bintik hitam, alergi, dan iritasi ringan, hingga berat. Merkuri tidak dapat diurai tubuh, menembus lapisan kulit dan dan menumpuk pada ginjal. Pada paparan jangka pendek saja bisa menyebabkan diare, dan kerusakan paru-paru, sementara pada pemakaian jangka panjang bisa merusak ginjal dan otak. Merkuri masih bisa ditemukan pada beberapa produk kosmetik ilegal, yang seringkali bahkan tidak memiliki keterangan dalam bahasa Indonesia.
- Hidroquinon. Zat ini termasuk obat keras. Di luar negeri sudah dilarang penggunaannya. Tetapi di Indonesia masih ditolerir hingga batas toleransi 2%. Paparan hidroquinon bisa menyebabkan iritasi kulit sehingga menjadi merah, terbakar. Lebih lanjut bisa menyebabkan kerusakan ginjal, kanker darah dan kanker hati.
- Pewarna Merah K.10 (Rhodamin B) dan Zat Pewarna K.3; zat warnan sintetis yang umumnya ada pada industri tekstil dan bersifat karsinogen.
- Lemak dan segala turunannya yang berasal dari hewan yang diharamkan.
- Kolagen yang berasal dari hewan yang diharamkan.
- Elastin yang berasal dari hewan yang diharamkan.
- Ekstrak plasenta yang berasal dari hewan yang diharamkan atau dari manusia.
- Amnion (ketuban) yang berasal dari hewan yang diharamkan.
- Gelatin yang berasal dari hewan yang diharamkan.
- Chivet atau hormon dari kelenjar-kelenjar yang berasal dari hewan yang hukumnya haram atau najis.