-->

Mengerikan! Gerhana Matahari Mengakibatkan Kebutaan? Ini Kata Ahli

Mengerikan! Gerhana Matahari Mengakibatkan Kebutaan? Ini Kata Ahli | Ada banyak cerita dibalik gerahana matahari. Mulai dari cerita mitos terjadinya gerhana matahari sampai dengan efek dari gerhana matahari. Konon, jika melihat gerhana matahari dengan mata telanjagn bisa mengakibatkan kebutaan, bahkan ada yang takut keluar rumah sehingga menutup semua pintu dan jendela rumah agar tidak ada sinar matahari masuk.

Cerita gerhana matahari mengerikan tersebut, mungkin hanya terjadi pada gerhana mathari pada tahun 1983. Pada masa itu, belum banyak orang yang mengetahui gerhana matahari secara ilmiah. Kebanyak dari rakyat Indonesia masih sangat percaya dengan kisah-kisah mitos dan bahkan cerita pembodohan yang mengatakan bahwa gerhana matahari bisa mengakibatkan kebutaan. Sehingga pada tahun 1983 banyak orang yang takut keluar dari rumah bahkan sampai menutup mata hewan ternak agar terhindar dari kebutaan.

Benarkah gerhana matahari mengakibatkan kebutaan?
Sejatinya, sinar matahari baik saat gerhana maupun tidak itu sama saja. Jika mata kita melihat matahari secara langsung akan merasa sangat silau. Nah, jika terlalu lama melihat matahari lagnsung tentu akan akan mengganggu penglihatan kita. Namun tidak ada radiasi berbahaya dari gerhana matahari yang bisa mengakibatkan kebutaan.

Fataknya, pada gerhana matahari tahun 2016 ini, banyak orang yang melihatnya gerhana matahari secara langsung dengan mata telanjang, tapi tetap matanya dalam keadaan baik-baik saja. Adapun cerita mengerikan tentang gerhana matahari mengakibatkan kebutaan, itu hanya cerita yang diwariskan dari orang tua terdahulu yang belum tahu betul tentang apa itu gerhana matahari.

Agar lebih jelas, berikut saya kutip artikel dari www.liputan6.com yang mengangkat judul Kenapa Gerhana Matahari 1983 Dianggap Mengerikan.Lantas apa yang membuat Gerhana Matahari Total sangat ditakuti waktu itu?

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin dalam wawancara khusus kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, ada semacam pembodohan publik dengan mengatakan, "Awas, hati-hati, gerhana bisa membutakan mata." Bahkan ada yang sampai bertindak ekstrem dengan menutup seluruh jendela rumah. "Seakan matahari memancarkan radiasi berbahaya," Thomas menambahkan.

Kengerian tak berhenti di situ, bahkan di salah satu daerah di Indonesia, menutup mata hewan-hewan penghuni kebun binatang agar mereka tak buta.

Tetapi kini, insiden pembodohan massal itu sudah tidak berlaku. Teknologi sudah cukup canggih dan pengetahuan masyarakat semakin luas. Thomas juga  menuturkan, Gerhana Matahari Total adalah fenomena yang luar biasa bukan peristiwa penuh marabahaya.

Pada saat gerhana total, tambah Thomas, justru paling bagus melihat langsung. Tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter. Thomas juga mengungkapkan, gerhana matahari total 2016 yang akan terjadi pada 9 Maret mendatang merupakan yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia. Untuk itulah, Lapan meluncurkan hitung mundur 55 hari jelang gerhana matahari total.

Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada 2019, yakni gerhana matahari cincin. Sementara, Gerhana Matahari Total berikutnya baru melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.

So, bagi orang-orang yang telah pernah melewatkan kesempatan melihat Gerhana Matahari Total di 1983, saatnya Anda membayarnya di Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016. Well selamat menikamti momen langka ini.