Selalu Ada Pilihan ~ Seperti yang kita ketahui bahwa Bapak Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudoyono yang akrab disapa (SBY) di tahun 2014 ini menerbitkan buku yang berjudul Selalu Ada Pilihan (SAP). Konon katanya, buku tersebut merupakan uraian pengalaman sang presiden selama menjabat selama 2 periode, kurang lebih 9 tahun. Dalam buku tesebut katanya, juga ada beberapa keterangan dari apa yang sebenarnya terjadi dan belum diketahui publik, terutama yang berkaitan dengan fitanahan terhadap dirinya.
Saya sebenarnya juga
Selalu Ada Pilihan akan saya tarik kepada ranah yang lebih khusus yaitu keluar dari sebuh problematika atau masalah hidup. Tentunya sebagai manusia normal, kehidupan kita tidak pernah lepas dari suatu masalah, entah itu masalah berat atau ringan. Karena masalah itu sendiri datang untuk lebih mendewasakan manusia. Semakin sering manusia menghadapi masalah, maka akan semakin dewasa dan tangguh dalam menjalani kehidupan.
Selalu Ada Pilihan atau saya artikan Selalu Ada Jalan (SAJ) dari setiap masalah yang kita hadapi. Itulah yang harus kita yakini ketika menghadari suatu masalah. Namun tentu solusi atau jalan keluar tersebut tidak datang dengan sendirinya. Kita harus berusaha mencari jalan keluar terbaik dari sekian banyak jalan keluar yang tersedia.
Caranya tentu dengan berpikir dengan kepala dingin, kesampingkan ego diri, dan janan malu untuk bertanya. Tentu saja dalam memecahkan masalah terkadang kita butuh pendapat atau masukan orang lain yang lebih berilmu atau lebih berpengalaman. Dengan bertanya kepada mereka kita akan mendapatkan banyak alternatif jalan keluar.
Tapi terkadang karena terlalu banyaknya pilihan bisa membuat kita bingung juga. Contoh kecil pada saat saya pergi ke Pasa Klewer Solo. Dari rumah saya berharap saya dengan mudah mendapatkan batik-batik bagus sesuai selera saya. Ternyata setelah datang ke sana saya malah keder, pusing tujuh keliling. Pasar klewer yang sangat luas tersebut hampir penuh sesak dengan berbagai macam model dan corak batik. Tentu saja saya pusing banget mau memilih yang mana.
Eit, ini mau ngomongin pasar klewer atau solusi yang tepat? Oke, kita kembali ke tengtop, eit kita kembali ke Selalu Ada Pilihan. Jadi, memang betul kalau hidup itu selalu ada banyak pilihan tergantung bagaiman kita menyeleksi pilihan yang terbaik. Ingat lho, terbaik menurut orang lain belum tentu menurut kita, dan juga sebaliknya. Lalu kenapa kita harus bertanya kepada orang lain tentang masalah hidup kita. Paling tidak kita bisa mengambil pelajaran yang bisa kita jadikan sebagai referensi dalam memecahkan masalah. Bukan plek jiplek meniru cara mereka yang kita tanyai.
Nah, intinya pilihan itu selalu ada. Maka tidak salah kalau Bapak SBY menulis buku berjudul Selalu Ada Pilihan. Judul ini juga bisa menginspirasi kita agar selalu semangat dalam berusaha dan keluar dari masalah. Ingat setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Yang membuat masalah tidak ada jalan keluarnya terkadang pemikiran kita sendiri yang dipersempit oleh ego diri kita sendiri. Mengapa saya katakan demikian?
Mari kita ambil contoh sederhana saja. Misal si A adalah lulusan sarjana ekonomi terbaik, namun terkadang karena nasib baik tidak berpihak meskipun suda kesana kemari mencari pekerjaan, tidak dapat juga. Sebagai sarjana ekonomi lulusan terbaik tentu kalau menuruti egonya sendiri si A akan terus berusaha mencari pekerjaan yang cocok dengan ijazahnya, misalnya di Bank, jadi direktur, jadi manager atau pekerjaan-pekerjaan berkelas lainnya. Kalau saja si A terus mempertahankan egonya, mungkin jalan keluar agar dia segera bebas dari status penggangguran tidak akan didapatkan. Tapi kalau si A mau melepaskan egonya, mau bekerja apa saja yang penting halal, maka akan ada banyak pilihan pekerjaan yang akan mengantarkannya mendapatkan uang sendiri dan terlepas dari status pengangguran.
Itu adalah contoh sederhana. Dari contoh tersebut saya hanya ingin menekankan bahwa Selalu Ada Pilihan itu adalah memang benar. Maka tidaklah pantas ketika kita mendapatkan suat masalah kemudian memilih untuk berhenti hidup. Keep yout spirit.