Siapa Pencipta Camera Canon dan Bagaimana Sejarahnyia? Pertanyaan ini ternyata muncul secara tiba-tiba di benak saya. Ya, mungkin inilah yang disebut dengan insting seorang blogger. Selalu mencari ide untuk bahan menulis, dan sebuah kamera digital yang tergletak di samping komputer ternyata bisa menginspirasi untuk membuat sebuah tulisan.
Bagi anda yang hobi dengan fotografi tentu sudah tidak asing lagi dengan Camera Canon. Ya, camera canon saat ini digadang-gadang sebagai camera terbaik di dunia yang banyak digunakan oleh para fotografer professional.
Yang membuat camera canon banyak digunakan adalah karena camera canon diproduksi dengan banyak varian dengan fitur dan harga yang disesuaikan dengan segala tingkatan ekonomi serta tingkat profesionalitas. Sehingga semua orang bahkan anak kecil saja bisa menggunakan camera canon dengan mudah. Selain itu camera canon menjadi lebih familier karena mudah didapat dengan harga terjangkau.
Tapi tahukan anda bahwa pada jaman dahulu kala sebuah kamera sangat mahal harganya. Untuk membelinya harus menabung hingga enam bulan dengan uang gajian 70 yen utuh ditabung semua. Artinya harga kamera pada jaman dahulu sebesar 420 yen. Lalu bagaimana kisah lahirnya camera canon yang murah meriah seperti sekarang ini.
Kisah terciptanya camera canon kita awali dari bigrafi singkat penciptanya. Camera Canon diciptakan oleh seorang Jepang bernama Yoshida Goro.
Yoshida Goro dilahirkan
pada tahun 1900 di Hiroshima, Jepang. Ia mengenyam pendidikan hanya sampai Sekolah
Menengah Atas. Yoshida Goro kemudian bekerja di perusahaan developing dan
rekonstruksi film dan kamera di Tokyo. Dari situ ia belajar banyak tentang
kamera.
Pada usia 20 tahun Yoshida dipercaya oleh perusahaan untuk pergi ke Shanghai China untuk membeli suku cadang dan peralatan yang
berkenaan dengan kamera film dan proyektor. Di China, ia bertemu
dengan temannya yang bernama Roy E. Delay. Temannya menyarankan mengapa Yoshida
tidak membuat sendiri saja suku cadang kamera di Jepang, toh Jepang sudah maju
dibidang industri dan permesinan seperti membuat kapal selam dan tank yang
tangguh, Jepang sudah bisa.
Yoshida merasa sanga penasaran dengan kamera ini, mengapa harganya bisa sangat muahal. Lalu ia membongkar kamera tersebtu dan beatapa kagetnya dia. Ternyata kamera dengan harga yang sangat malah tersebut hanya terbuar dari susunan plat baja, alumunium dan karet. Tentu saja hal tersebut membuat Yoshida sangat marah, ternyata publik selama ini ditipu oleh Leica. Karena ia mengira di dalam kamera tersebut ada benda yang sangat berharga seperti berlian sehingga harganya sangat mahal.
Misinya untuk membuat kamera sendiri semakin membuncah. Kemudian Yoshida Goro menggandeng
adik iparnya yang bernama Uchida Saburo dan temannya untuk membuat dan mendanai
kamera yang berkualitas, ramah lingkundan dan murah.
Berkat usahanya, akhirnya pada tahun 1934 di bulan Juni, Yoshida
berhasil merakit sebuah kamera yang diberi nama Kwanon, diambil dari salah satu
nama dewa di agama Budha. Dan lensa kamera ia beri nama Kasyapa, salah satu
murid Budha.
Nah itu adalah pencipta camera canon dan sejarah panjang yang menyertainya. Selalu ada hikmah ketika kita membaca sejarah masa lalu. Yoshida dengan misi ingin menciptakan sesuatu yang bermaffaat dengan harga yang lebih murah dan menjadikan kecanggihan teknologi jerman sebagai tantangan untuk menciptakan teknologi yang sepadan patut kita contoh.