-->

Keajaiban Puasa Menjernihkan Pikiran dan Ketenangan Jiwa

Keajaiban Puasa Menjernihkan Pikiran dan Ketenangan Jiwa ~ Puasa yang kita jalankan ternyata banyak sekali memberikan manfaat bagi yang menjalankannya. Baik itu untuk kesehatan jasmani mapun kesehatan rohani. Berkenaan manfaat puasa untuk kesehatan, sudah saya bahas dalam artikel 20 manfaat puasa untuk kesehatan manusia.

Selain puasa itu bermanfaat untuk kesehatan, apabila puasa dijalankan dengan sepenuh hati dengan kesadaran penuh akan puasa yang kita jalankan, ternyata juga memberikan manfaat untuk menjernihkan pikiran dan memberikan ketenangan jiwa. Makanya, Allah menjelaskan dalam kitabnya, bahwa buah dari puasa adalah takwa. Takwa adalah merupakan bagian dari jiwa yang tenang. Dan jiwa yang tenang pastinya akan mendapatkan ridlo dari Allah SWT serta nantinya akan dikumpulkan bersama jiwa-jiwa hamba Allah pilihan dan dimasukkannya ke dalam surga Allah yang maha kasih dan sayang.

Di bawah ini saya kutip sebuah testimoni tentang manfaat puasa untuk menjernihkan pikiran dan keteangan jiwa. Tapi testimoni ini merupakan testimoni seorang non muslim yang menjalankan puasa denga niat untuk menurunkan berat badan saja. Namun ternyata, selama ia menjalankan puasa untuk menurunkan berat badanny justru dia menemukan keajaiban puasa yang sangat luar bisa untuk kejernihan pikiran dan ketenangan jiwanya.
manfaat puasa untuk menjernihkan pikiran
Jiwa yang Tenang

Testimoni Keajaiban Puasa Untuk Menjernihkan Pikiran dan Ketengan Jiwa
‘’Aku menganggap puasa adalah pengalaman ruhani yang sangat luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata. Maka karena keinginan itu, aku mulai berpuasa dengan tujuan membersihkan diriku dari berat badan yang berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran.

Puasa sangat membantu pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau pun persepsi. Dan aktivitas puasaku belum berlalu beberapa hari, tetapi aku mendapati pengaruh kejiwaan yang demikian besar.

Aku telah berpuasa beberapa kali hinga sekarang. Aku biasanya memilih waktu antara 1 sampai 6 hari. Pada awalnya tujuanku adalah untuk menghilangkan efek negatif dari makanan yang aku konsumsi, juga untuk membersihkan jiwaku dari hal-hal yang aku alami sepanjang hidupku, khususnya setelah memperhatikan dunia dalam beberapa bulan terakhir, dan aku melihat banyak kedhaliman dan kebrutalan yang manusia hidup di dalamnya. Sungguh aku merasa bertangung jawab terhadap keadaan mereka, maka aku pun berpuasa untuk menghilangkan fikiran-fikiran itu.

Setiap kali berpuasa, perasaan tertarik pada makanan benar-benar hilang, dan aku merasakan badanku sangat rileks dan nyaman. Aku merasakan diriku berpaling dari fantasi-fantasi, emosi-emosi negatif seperti dengki, cemburu, suka ngerumpi, juga hilang perasaan takut, perasaan tidak enak, dan bosan. Semua perasaan-perasaan ini hilang dengan sendirinya ketika aku berpuasa.

Sungguh, aku merasakan pengalaman yang begitu mengesankan bersama banyak manusia ketika berpuasa. Dan mungkin semua yang aku katakan ini adalah sebab yang menjadikan muslimin -sebagaimana aku melihat mereka di Turki, Suriah, dan Quds- dengan puasa selama 1 bulan penuh menjadikan jiwa-jiwa mereka begitu mengesankan yang tidak pernah aku temukan di belahan duni manapun’’.