Pembagian Bulan Ramadhan Menjadi 3 Fase ~ Alhamdulillah, saat ini kita sudah sampai pada fase ketiga dari bulan Ramadhan. Seperti banyak dibahas di berbagai blog dan majlis ta'lim bahwa bulan Ramadhan itu dibagi menjadi 3 fase, yaitu 10 hari pertama bulan penuh rahmat (kasih sayang), 10 hari kedua bulan penuh maghfiroh (ampunan), dan 10 hari ketiga adalah itqun minannar (pembebasan dari api neraka).
Meski sebagian para ahli hadis mengatakan bahwa hadir yang mengabarkan tentang pembagian 3 fase bulan ramadhan tersebut adalah hadis dhoif (lemah) bahkan ada yang mengatakan hadits munkar (palsu) saya tetap ingin membahasnya dari segi motivasi ibadah untuk kaum muslim. Masalah dhoif atau tidaknya biarkan para ahli hadits saja yang membahasnya, dan kalau anda masih penasaran dengan kesohihan hadits tersebut silakan cara informasi dari laman lain aja. Hehehe......
Motivasi yang bisa kita ambil dari hadits tersebut adalah bahwa sebagai umat muslim kita tidak boleh melewatkan satu haripun dari seluruh bulan Ramadhan tersebut. Karena bulan Ramadhan adalah merupakan bulannya orang-orang yang berpuasa maka disebut juga sebgai Syahrus Siyam (bulan puasa). Jadi orang yang akan mendapatkan kasih sayang, ampunan serta pembebasan dari api neraka hanya mereka yang berpuasa saja.
Bulan ramadhan merupakan bulan istimewa. Terdapat banyak peristiwa dan waktu-waktu istimewa yang terjadi di bulan Ramadhan. Al-quran yang mulia pertama kali diwahyukan di gua hiro kepada Rosulullah SAW adalah pada bulan Ramadhan dan di bulan Ramadhan juga ada malam yang sangat istimewa yaitu malam laitul qodar. Malam tersebut lebih baik dibanding seribu bulan di malam-mlam lainnya. Namun kapan laitul qodar terjadi, itu tetap menjadi rahasia Allah SWT. Sehingga jangan melewatkan satu malampun tanpa mengisinya dengan beribadah, karena mungkin saja saat kita beribadah kepada Allah malam itulah datangnya laitul qodar.
Meski sebagian para ahli hadis mengatakan bahwa hadir yang mengabarkan tentang pembagian 3 fase bulan ramadhan tersebut adalah hadis dhoif (lemah) bahkan ada yang mengatakan hadits munkar (palsu) saya tetap ingin membahasnya dari segi motivasi ibadah untuk kaum muslim. Masalah dhoif atau tidaknya biarkan para ahli hadits saja yang membahasnya, dan kalau anda masih penasaran dengan kesohihan hadits tersebut silakan cara informasi dari laman lain aja. Hehehe......
Motivasi yang bisa kita ambil dari hadits tersebut adalah bahwa sebagai umat muslim kita tidak boleh melewatkan satu haripun dari seluruh bulan Ramadhan tersebut. Karena bulan Ramadhan adalah merupakan bulannya orang-orang yang berpuasa maka disebut juga sebgai Syahrus Siyam (bulan puasa). Jadi orang yang akan mendapatkan kasih sayang, ampunan serta pembebasan dari api neraka hanya mereka yang berpuasa saja.
Bulan ramadhan merupakan bulan istimewa. Terdapat banyak peristiwa dan waktu-waktu istimewa yang terjadi di bulan Ramadhan. Al-quran yang mulia pertama kali diwahyukan di gua hiro kepada Rosulullah SAW adalah pada bulan Ramadhan dan di bulan Ramadhan juga ada malam yang sangat istimewa yaitu malam laitul qodar. Malam tersebut lebih baik dibanding seribu bulan di malam-mlam lainnya. Namun kapan laitul qodar terjadi, itu tetap menjadi rahasia Allah SWT. Sehingga jangan melewatkan satu malampun tanpa mengisinya dengan beribadah, karena mungkin saja saat kita beribadah kepada Allah malam itulah datangnya laitul qodar.